Habib Rizieq

Habib Rizieq

Sabtu, 18 Juli 2015

JK OTAK DENGKUL ???

JK OTAK DENGKUL ???

oleh : AL HABIB MUHAMMAD RIZIEQ SYIHAB
Tolikara Papua mendadak menjadi perhatian nasional dan internasional setelah terjadinya INTOLERANSI terhadap umat Islam dengan penyerbuan ratusan orang dan pembakaran MASJID serta 11 kios dan 2 rumah warga muslim saat pelaksaan Shalat Idul Fithri 1436 H. Namun ada sumber menyatakan bahwa yang terbakar lebih banyak dari yang diberitakan.
Sungguh ini merupakan pencederaan toleransi antar umat beragama. Namun disayangkan muncul komentator yang tidak berdasarkan fakta di lapangan. Sebagaimana dilansir beberapa media, bahwasanya JK sebagai Wakil Presiden RI berkomentar bahwa kejadian tersebut karena speaker Masjid yang mengganggu masyarakat sekitarnya.
JK MEMFITNAH
Perlu kiranya dilihat FAKTA di lapangan bahwa :
1. Sejak dulu hingga kini, umat Islam di Tolikara TIDAK PERNAH menggunakan speaker untuk acara keagamaan Islam, baik di Masjid mau pun Musholla atau lainnya.
2. Kapolres Tolikara AKBP SUROSO yang ikut Sholat Idul Fithri adalah salah satu saksi korban bahwa TIDAK ADA speaker saat pelaksanaan Sholat Idul Fithri disana.
3. Ada Surat Edaran Resmi dari GIDI Tolikara yang melarang pelaksanaan Shalat Hari Raya Idul Fithri, dan juga melarang pemakaian Jilbab di Tolikara. Jadi, BUKAN SOAL SPEAKER, karena memang tidak ada yang gunakan speaker.
Dengan demikian jelas bahwa komentar JK yang menyatakan bahwa sabab musabbab peristiwa karena speaker Masjid yang mengganggu warga sekitar adalah FITNAH !!!
Tentu komentar JK yang beraroma FITNAH tersebut sangat menyakitkan umat Islam Tolikara, karena mereka sudah jadi korban kebiadaban Kristen, kok malah disalahkan ???!!!
INFO TERAKHIR
Informasi terakhir yang kami terima dari sejumlah Tokoh Islam di Papua sebagai berikut :
1. Bahwa benar ada Surat Edaran GIDI Tolikara tentang pelarangan Shalat Idul Fithri dan Jilbab di Wilayah Tolikara.
2. Bahwa Pelaksanaan Sholat Idul Fithri sudah seizin Kapolres dan sepengetahuan Danramil setempat.
3. Bahwa benar ada Penyerangan saat Sholat Idul Fithri dilaksanakan, dan benar terjadi pembakaran 11 kios muslim dan 2 rumah warga muslim.
4. Bahwa benar ada korban luka bakar dari pihak muslim.
5. Bahwa benar dari pihak perusuh ada satu tewas di tempat dan 2 kritis karena tertembak aparat keamanan, serta beberapa telah ditangkap untuk diproses hukum.
6. Bahwa benar Pendeta yang keluarkan edaran telah buron sampai saat ini.
7. Bahwa benar ada banyak warga luar yang melakukan penyerangan, sehingga patut diduga ada keterlibatan pihak luar / asing sebagai aktor intelektual.
8. Bahwa benar Kapolres dan Ketua DPRD menjamin segera menangkap para pelaku yang buron.
9. Bahwa benar sedang dilakukan penyelesaian komprehensif dengan pendekatan hukum dan kultur Wamena.
10. Bahwa benar pasca kejadian telah digelar pertemuan MUI. Kapolres, Dandim dan DPRD.
KETERLIBATAN ASING
Dugaan keterlibatan Missionaris Asing dalam peristiwa yang dimotori oleh GIDI Tolikara bukan isapan jempol.
Sudah menjadi rahasia umum bahwasanya GIDI sering mengawal para Missionaris Asing untuk keliling Papua melakukan misi Kristennya.
Selain itu, ternyata ditemukan dokumen bahwasanya GIDI sejak lama telah menjalin kerja sama dengan ISRAEL. Berikut ini foto dokumennya :
Screenshoot 1

Screenshoot 2

Sumber

HABIB RIZIEQ TEGUR KERAS JK
Karena itulah, Imam Besar FPI, Al-Habib Muhammad Rizieq Syihab, menanggapi keras pernyataan JK :
"Kita pertanyakan darimana JK menyatakan bahwa sebab peristiwa Tolikara adalah speaker Masjid ??? Dari Intel Blo'on atau dari Otak Dengkul ???
Ciri orang cerdas adalah berpikir dulu baru bicara, karena letak otak di kepala di atas mulut. Mungkin JK terbalik, bicara dulu baru mikir, bahkan mungkin tidak mikir sama sekali ??? Hal itu mungkin karena otak JK di bawah mulut, alias di dengkul ??? Wallaahu A'lam !!!"

SEBELAS PLANET



SEBELAS PLANET

oleh :   Al-Habib Muhammad Rizieq Syihab, Lc, MA, DPMSS
Bismillaah wal Hamdulillaah ...
Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa Billaah ...

Sebagaimana telah dibahas dalam artikel sebelumnya bahwa yang dimaksud dengan SEBELAS KAUKAB dalam mimpi Nabi Yusuf AS adalah SEBELAS PLANET.
Pertanyaannya, benarkah jumlah PLANET ada 11 (sebelas) ?
DEFINISI PLANET
Konferensi IAU (Internasional Astronomical Union) di Praha - Cheko pada tanggal 24 Agustus 2006 memutuskan bahwa Benda Langit dalam Sistem Tata Surya yang memantulkan cahaya ada tiga kelompok :
1. Planet
Definisinya ialah Benda Langit yang berbentuk bulat dan mengitari Matahari serta merupakan satu-satunya objek yang paling dominan di orbitnya. Kelompok ini mencakup 8 (delapan) Benda Langit, yaitu : Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus.
2. Planet Kerdil (Dwarf Planet)
Definisinya ialah Benda Langit yang berbentuk hampir bulat dan mengitari Matahari tapi tidak dominan di orbitnya dan bukan Satelit. Kelompok ini mencakup 3 (tiga) Benda Langit, yaitu : Pluto, Ceres dan Xena.
3. Benda Kecil Tata Surya (Small Solar System Body)
Definisinya ialah Benda langit yang bukan Planet dan bukan pula Planet Kerdil. Kelompok ini banyak sekali, antara lain : Satelit (seperti Bulan dan Cheron), Asteroid, Meteor, TNO (Trans Neptunian Objects = Objek Lintas Neputunus), NEO (Near Earth Objects = Objek Dekat Bumi), dan lain sebagainya.
PENEMUAN PLANET
Sejak berabad-abad yang lalu, umat manusia sudah mengenal 5 (lima) Planet selain Bumi, yaitu : Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus. Kelima planet tersebut mudah terlihat dengan mata telanjang dari permukaan Bumi pada saat cuaca cerah.
Uranus baru ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 1781 oleh William Herschel dengan bantuan Teleskop. Dan Ceres ditemukan pada tahun 1801. Lalu Neptunus baru ditemukan pada tahun 1846. Sedang Pluto baru ditemukan pada tahun 1930. Belakangan baru ditemukan Xena.
Dengan demikian, sebelum Konferensi IAU tahun 2006 bahwa Benda Langit yang sudah ditemukan dan diakui sebagai Planet ada 11 (sebelas), yaitu : Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Ceres, Pluto dan Xena.
Akhirnya, melalui Konferensi IAU tahun 2006 diputuskan pembagian Planet menjadi dua klasifikasi, yaitu :
Pertama, Planet Besar yang dominan di orbitnya, yang mencakup 8 (delapan) Benda Langit, yaitu : Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus.
Kedua, Planet Kecil / Kerdil yang tidak dominan di orbitnya, yang mencakup 3 (tiga) Benda Langit, yaitu : Ceres, Pluto dan Xena.
KESIMPULAN
Dengan uraian di atas menjadi jelas bahwasanya KESEBELAS Benda Langit tersebut, pada mulanya semuanya disebut PLANET. Lalu yang delapan hingga kini tetap disebut sebagai PLANET, sedang yang tiga dinamakan PLANET KERDIL.
Jadi, apa pun namanya dan bagaimana pun KLASIFIKASI PLANET nya, tetap saja tidak merubah jumlah total PLANET dalam System Tata Surya adalah SEBELAS, yaitu :
1. Merkurius 2. Venus
3. Bumi 4. Mars
5. Jupiter 6. Saturnus
7. Uranus 8. Neptunus
9. Ceres 10. Pluto
11. Xena.

Dengan demikian, sama percis dengan INFO QUR'ANI.
Subhaanallaahi wal Hamdulillaahi wa Laa ilaaha illallaahu Wallaahu Akbar ...


sumber asli :


https://www.facebook.com/HabibRizieq/posts/416177708583211:0

Diskriminasi media massa terhadap ISLAM


Diskriminasi media massa terhadap ISLAM


penulis : ade setiawan



aku mah apa tuhh. cuma mecahin miras ..ehhh... media teriak .. ini islam GARIS KERAS...
aku mah apa tuhh. cuma demo tolak ahok..ehhh... media teriak ..ini islam GAK TOLERAN.. .
aku mah apa tuhh. cuma bubarin tempat maksiat..ehhh... media teriak .. ini islam ANARKIS...
aku mah apa tuhh. cuma gabung di rohis..ehhh... media teriak .. ini bibit islam TERORIS.. ..
tapi anehnya ada pendeta kristen perintahkan bakar masjid di papua..ehh..media gak teriak tuhh...kristen garis keras dan teroris...
tapi anehnya OPM Papua memberontak NKRI ...ehhh.. media gak teriak tuhhh... itu komplotan teroris...
tapi anehnya Militan budha di myanmar mengusir dan membunuh muslim rohingya dengan BIADAB.. ...ehhh.. media gak teriak ... itu komplotan BUDHA teroris...
dan anehnya muslim di CHINA dilarang BERPUASA sama pemerintahnya ...ehhh.. media gak teriak tuhh ... negeri CHINA GAK TOLERAN...
serta anehnya muslim PALESTINA DI BANTAI YAHUDI ZIONIS LAKNATULLAH .. ehhh... media gak teriak ... itu ZIONIS TERORIS...
serta sekali lagi anehnya Tentara AMERIKA Membantai dan menjajah MUSLIM IRAK .. ehhh... media gak teriak ... itu AMERIKA TERORIS...
ehhh... lahirlah ISIS di irak akibat penjajahan amerika.. ini ISIS memberontak lawan amerika ... ehhh.. apess.. si ISIS baru lahir.. dituduh MEDIA TERORIS..
tapi ngomong-ngomong soal ISIS.. penulis tidak MENDUKUNG ISIS .. dan MEMBELA ISIS.. okee.jangan bahas isis .. lanjut lagi...
tahun kemaren.. Oknum Banser NU mengamankan natal hampir diseluruh indonesia dan tidak kalah polisi dan TNI menjaga ketat hari raya nasrani...
Begitu juga dengan umat lainnya seperti budha dan hindu... Mereka bisa merayakan hari rayanya dengan damai.. yahh karena yang jadi mayoritas di negeri ini siapa?
UMAT ISLAM ! Kalau UMAT ISLAM jadi mayoritas pasti AMAN ! Karena ISLAM Agama Damai dan rahmat tapi tegas terhadap kemungkaran.. tapi kalau disuatu negeri umat islam
jadi minoritas ? yahh siap-siap lah, diperlakukan diskriminasi... dan anehnya MEDIA GAK HEBOH untuk memberitakan itu..
SEKARANG perlakuan aparat untuk umat ISLAM DI HARI RAYA Bagaimana ? yahhh.... kecewa dehh..., Masjid ajah bisa dibakar pas hari raya idul fitri di papua... dan media gak teriak-teriak lagi.. itu teroris..
Jadi kesimpulannya UMAT ISLAM diperlakukan diskriminasi pemberitaan oleh MEDIA..
MEDIA APA YANG Melakukan diskriminasi ? Media sekuler, liberal, dan media-media badut ZIONIS YAHUDI LAKNATULLAH serta SALIBIS international ..
TUGASNYA APA ? Menyebarkan pemahamannya, menutupi aib-aib orang sekuler, liberal, ZIONIS dan melakukan pencitraan dengan media, serta melabelkan kata "JIHAD" yang berarti
"TERORIS", padahal INDONESIA MERDEKA DENGAN ADANYA "JIHAD", tentu JIHAD YANG SYAR"I (JIHAD YANG DIBENARKAN)
Ya sudahlah ... mungkin ini pertanda AKHIR JAMAN .. dunia ini sudah tua.. yang benar disalahkan .. yang salah dibenarkan ..
curhatan pribadi : ade setiawan hamba yang HINA...

Jumat, 17 Juli 2015

SEBELAS KAUKAB

SEBELAS KAUKAB
oleh : HABIB Muhammad Rizieq Syihab


Bismillaah wal Hamdulillaah ...
Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa Billaah ...

Dalam QS.12.Yusuf ayat 4 , Allah SWT menceritakan tentang mimpi Nabi Yusuf AS yang melihat Sebelas KAUKAB dan MATAHARI serta BULAN :
إِذْ قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَا أَبَتِ إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِي سَاجِدِينَ
"(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat SEBELAS KAUKAB dan Matahari serta Bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku".
KAUKAB dan NAJM
Sepanjang sejarah masyarakat Arab, kata KAUKAB selalu diidentikkan dengan kata NAJM yang artinya BINTANG.
Namun, dalam QS.24.An-Nuur : 35, tatkala Allah SWT memberikan perumpamaan Cahaya-Nya, diceritakan tentang REFLEKSI CAHAYA dalam Kaca yang pantulannya bagaikan KAUKAB yang berkilau. Ini menjadi isyarat bahwa cahaya KAUKAB adalah hanya merupakan PANTULAN.
Inilah yang membedakan KAUKAB dan NAJM sebagai Benda Langit. Dimana KAUKAB adalah Benda Langit yang hanya memantulkan cahaya Matahari, bukan memiliki cahaya dari dalam dirinya.
Nah, Benda Langit yang memantulkan cahaya ada yang dominan di orbitnya, itulah yang disebut PLANET seperti Bumi. Namun ada juga yang tidak dominan di orbitnya.
Benda Langit yang memantulkan cahaya dan tidak dominan di orbitnya terbagi dua : Pertama, yang terkait dan ikut menyertai Planet, inilah yang disebut SATELIT seperti Bulan yang jadi Satelit bagi Bumi. Dan Kedua adalah selain Planet dan Satelit.
Sedang NAJM adalah Benda Langit yang menghasilkan cahaya dari dirinya sendiri, bukan pantulan, ini yang dikenal sebagai BINTANG.
Salah satu Bintang di Jagat Raya yang sangat terkenal dan akrab dengan kehidupan manusia di Bumi adalah BINTANG KUNING yang populer dengan nama MATAHARI.
TAFSIR KAUKAB
Dalam banyak kitab Tafsir mau pun Terjemah Al-Qur'an, kata KAUKAB sering diartikan BINTANG. Tentu tidak salah, karena sudah sesuai dengan makna bahasa sebagaimana digunakan masyarakat Arab sejak lama.
Namun, memperhatikan cerita mimpi Nabi Yusuf AS tentang SEBELAS KAUKAB dan MATAHARI serta BULAN, mengisyaratkan bahwa KAUKAB yang dimaksud adalah BENDA LANGIT yang bukan dari jenis BINTANG seperti MATAHARI dan bukan pula dari jenis SATELIT seperti BULAN.
Dengan demikian isyarat ilmiah tersebut menunjukkan bahwasanya yang dimaksud Kaukab dalam ayat tersebut adalah PLANET yang hanya memantulkan cahaya Matahari, tidak memiliki cahaya dari dalam dirinya, dan ia dominan di orbitnya, sehingga tidak menjadi satelit bagi Benda Langit yang lainnya.
Karenanya, para Ahli Mu'jizat Ilmiah Al-Qur'an di era Sains saat ini menafsirkan mimpi Nabi Yusuf AS bahwa beliau melihat SEBELAS PLANET dan MATAHARI serta BULAN.
Subhaanallaah ...
Pertanyaannya : Benarkah jumlah PLANET ada 11 (sebelas) ?
Insya Allah, akan dipaparkan dalam artikel selanjutnya.

KRISTEN RADIKAL PAPUA SERANG UMAT ISLAM SAAT SHOLAT IDUL FITHRI

KRISTEN RADIKAL PAPUA SERANG UMAT ISLAM SAAT SHOLAT IDUL FITHRI

Jum'at pagi saat umat islam di seluruh Indonesia bergembira merayakan hari kemenangan Idul Fithri, sementara kaum muslimin di Kabupaten Tolikara (Karubaga) di Propinsi Papua saat sedang melaksanakan Shalat Idul Fithri justru diserang oleh kelompok Kristen Radikal Papua.
Gerombolan GIDI (Gereja Injili Di Indonesia) Wilayah Toli melempari umat Islam yang sedang Shalat Idul Fithri dengan batu, lalu membakar masjid, rumah dan toko umat muslim.
Tidak kurang 10 orang umat muslim mengalami luka bakar. Dan kehilangan tempat tinggal serta pencahariannya. Saat ini umat islam diungsikan ketempat yang aman oleh aparat setempat.
Berikut KRINOLOGIS kejadian:
1. Tanggal 11 Juli 2015 terdapat SURAT EDARAN resmi dari GIDI yang ditandatangani oleh Pdt. Marthen Jingga S.Th Ma dan Pdt. Navus Wenda S.Th yang berisi bahwasanya GIDI Wilayah Toli melarang Perayaan Idul Fithri dan juga melarang muslimah berjilbab di seluruh Kabupaten Tolikara.
2. Tanggal 17 Juli 2015 hari Jum'at pagi jam 07.00 WIT saat Hari Raya Idul Fithri, tatkala umat Islam melaksanakan Sholat Idul Fithri di lapangan Makoramil 1702-11/Karubaga, terjadi PROVOKASI dari Pdt. Marthen Jingga dan Koorlapnya yang bernama Harianto Wanimbo dengan menggunakan megaphone berorasi untuk membubarkan Ibadah Shalat Idul Fithri di Tolikara.
3. Pukul 07.05 WIT Saat memasuki Takbir ke 7 rakaat pertama Shalat Idul Fithri massa dari Pdt. Marthen Jingga dan Harianto Wanimbo (Koorlap) mulai berdatangan dan melakukan aksi pelemparan batu dari bandara Karubaga dan luar lapangan Makoramil 1702-11/karubaga, dan secara paksa berusaha membubarkan kegiatan Sholat Idul Fitri dan mengakibatkan kepanikan jamaah yang sedang melaksanakan shalat. Lalu massa perusuh langsung melakukan pelemparan batu dan perusakan kios-kios yang berada di sekitar Masjid Baitul Mutaqin. Aparat keamanan berusaha membubarkan massa dengan mengeluarkan tembakan peringatan, namun massa semakin bertambah dan melakukan pelemparan batu kepada aparat keamanan.
4. Jam 8 kelompok Kristen Radikal melakukan tindakan BRUTAL dan ANARKIS berupa pembakaran kios-kios dan Masjid Baitul Mutaqin serta rumah warga muslim, sehingga tidak kurang dari 10 orang muslim mengalami luka bakar.
Ini adalah kesekian kalinya diskriminasi intoleransi yang dilakukan kelompok Kristen Radikal di Papua.
DAFTAR PENGURUS GIDI
BADAN PEKERJA PUSAT (BPP) GEREJA INJILI DI INDNESIA (GIDI)
President : Pdt. Dorman Wandikbo
Wakil president : Pdt. Usman Kobak, S.Th, MA
Sekretaris Jenderal : Pdt. Samuel Souga, S.Th
Wakil Sekretaris Jenderal : Timmy Taime, SH
Bendahara : Ev. Yulyus Bidana
Wakil Bendahara : Pdt. Yan Koireuwa
SURAT EDARAN GIDI ( foto terlampir )

SIKAP FPI
Pernyataan Imam Besar FPI, Al-Habib Muhammad Rizieq Syihab, tentang Peristiwa Idul Fithri berdarah di Tolikara - Papua :
"Itu perbuatan BIADAB !!! Mereka KAFIR HARBI yang harus dibasmi !!! Mereka telah menodai Agama, Bangsa dan Negara !!!
Kita serukan Pemerintah RI, khususnya aparat pertahanan dan keamanan, yaitu TNI dan POLRI, untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap para perusuh yang telah membakar Masjid dan menjarah pasar umat Islam di Papua, sehingga berjatuhan korban dari umat Islam pada Jum'at pagi di Hari Raya Idul Fithri 1436 H.
Termasuk seluruh pengurus Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) Badan Pekerja Wilayah Toli - Papua yang telah memprovokasi masyarakat Keisten Papua melalui Surat Edaran tertanggal 11 Juli 2015 yang ditanda tangani Pdt.Navus Wenda dan Pdt.Marthen Jingga, yang melarang Perayaan Idul Fitri bagi umat Islam dan Pemakaian Jilbab bagi muslimah di seluruh Wilayah Tolikara - Papua. Begitu juga para MISSIONARIS ASING yang selama ini terlibat bekerja-sama dengan GIDI. Tangkap mereka !!!
Saya serukan agar jangan sampai lebih dari 2 x 24 jam, para perusuh dan para aktor intelektualnya serta misionaris asing yang terlibat, harus segera ditangkap, sebelum para JIHADIS dari seluruh pelosok Tanah Air turun ke Papua untuk mengeksekusi mereka dengan prinsip : Luka dibayar dengan Luka, dan Darah dibayar dengan Darah, serta Nyawa dibayar dengan Nyawa."
Selanjutnya, Imam Besar FPI mengisyaratkan agar seluruh Laskar FPI se Indonesia wajib SIAGA I, sehingga kapan saja diinstruksikan untuk ke Tolikara membela Agama, Bangsa dan Negara harus siap berjihad.
Team News FPI

Selasa, 14 Juli 2015

NASA & LAILATUL QADAR

NASA & LAILATUL QADAR

oleh :
Habib  Muhammad Rizieq Syihab

Bismillaah wal Hamdulillaah ...
Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa Billaah ...

Salah satu ciri Lailatul Qadar adalah "BALJAH" yaitu situasi dimana pada pagi hari Matahari terbit dengan tanpa radiasi cahaya, sehingga suhunya sedang tidak panas, dan di malam harinya tiada Bintang yang terlihat di langit, walau tidak ada awan tebal atau pun cuaca mendung yang menutupinya. Selain itu, tidak ada meteor yang jatuh masuk ke Atmosfir Bumi.
Padahal di pagi hari biasa, Matahari terbit dengan radiasi cahaya, sehingga terasa panas. Dan di malam harinya, jika cuaca cerah tidak berawan atau tidak mendung, maka sekurangnya ada 10 (sepuluh) Bintang yang selalu terlihat, bahkan setiap malam tidak kurang dari 20.000 (dua puluh ribu) meteor yang jatuh ke Atmosfir Bumi.
Di bulan Ramadhan pada 10 (sepuluh) tahun yang lalu, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pernah menemukan situasi "BALJAH" yang merupakan ciri Lailatul Qadar. Namun fakta tersebut disembunyikan dan tidak dipublikasikan NASA, agar non Muslim tidak tertarik masuk Islam.
Namun akhirnya, seorang pakar NASA yang bernama CARNER tak kuasa menyembunyikan Fakta Ilmiah tersebut, sehingga ia mempublikasikannya dan sekaligus mendeklarasikan diri masuk agama Islam, walau pun harus kehilangan jabatannya di NASA.
Kepala Lembaga Mukjizat Ilmiah Al-Quran dan As-Sunnah di Mesir, Dr. Abdul Basith As-Sayyid mengkritik keras NASA yang telah dengan sengaja menyembunyikan bukti empiris ilmiah tentang (malam) Lailatul Qadar.
Ini bukan pertama kalinya, NASA menyembunyikan Fakta Ilmiah terkait Mu'jizat Ilmiah Al-Qur'an. NASA pernah menghilangkan satu halaman di situs resminya yang pernah dipublikasikan selama 21 hari. Halaman itu berisi hasil ilmiah tentang cahaya aneh yang tidak terbatas dari Ka’bah di Baitullah ke Baitul Makmur di langit. Terkait hal ini Prof.DR.Muhammad Zaglul An-Najjar menyampaikan protes keras kepada NASA.
Semua berita di atas dilansir sejumlah media di Eropa dan Timur Tengah pada awal Juli 2015.
Maha Suci Allah SWT yang telah memberitakan keagungan Lailatul Qadar melalui Surat Al-Qadar, dan menceritakan tentang turunnya Jibril AS dan para Malaikat yang mulia hingga terbitnya Fajar.

Sabtu, 11 Juli 2015

MOHON PAMIT WAHAI RAMADHAN

MOHON PAMIT WAHAI RAMADLAN 
Penulis: Pejuang Islam [ 18/8/2012 ]



K.H. Luthfi Bashori

(18 Agustus di malam Takbiran 1433).

Konon Sy. Ali bin Abi Thalib RA, jika masuk waktu akhir Ramadlan, beliau jarang meninggalkan mihrab (tempat pengimaman shalat), beliau seakan-akan memutuskan untuk bermukim di sana sambil bermunajat kepada Allah disertai tetesan air mata mengalir deras.

Sy. Ali bin Abi Thalib menampakkan kesedihan yang sangat dalam karena harus berpisah dengan bulan yang paling dicintainya, yaitu Ramadlan. Air mata beliau menetes hingga membasahi jenggotnya, sambil diusap jenggot yang basah itu, sambil terus berdzikir kepada Allah tak henti-hentinya hingga menjelang Subuh.

Beliau sudah merasakan betapa nikmatnya selama Ramadlan, sebulan suntuk dapat berdoa mendekatkan diri kepada Allah, seakan-akan beliau dapat bertemu dan berdialog secara langsung dengan Allah, karena dekatnya perasaan beliau kepada-Nya.

Khususnya di bulan Ramadlan yang konon di dalamnya, Allah menurunkan ayat istimewa kepada sang kekasih, Rasulullah SAW : wa idzaa sa-alakaa `ibaadii `annii fa innii qariib (jika hamba-hamba-Ku bertanya tentang Aku, sungguh Aku dekat dengan mereka).

Kedekatan hati Sy. Ali bin Abi Thalib kepada Allah inilah yang mendorong beliau dapat berperilaku mulia semacam itu. Bahkan beliau dengan tegas mengatakan terhadap kehidupan dunia ini :

`` Wahai dunia, engkau selalu memamerkan kemegahan kepadaku atau sengaja terus menggodaku, sungguh aku telah menceraikanmu dengan talak tiga, dan tak mungkin untuk merujukmu kembali, umurmu tinggal sedikit, kelakuanmu amat naif, bahayamu sungguh besar, padahal baru sedikit aku mempersiapkan bekal, untuk bepergian jauh lewat jalan yang penuh liku dan terjal, menuju kampung akhirat ``

Demikianlah guman Sy. Ali bin Abi Thalib dalam membersihkan diri terhadap kehidupan dunia. Namun, bagaimana dengan keadaan kita di penghujung Ramadlan tahun ini?

Lisan kita justru berguman : Alhamdulillah, ternyata sudah berhasil rukyah hilal..., dan rukyah hilal sudah diitsbat pemerintah, jadi esok Ahad pagi kita berlebaran...! Kalimat semacam itu barangkali yang pertama kali kita ucapkan saat mendengar takbir pertama dikumandangkan dan menembus telinga kita.

Jika saja kita menyadari, betapa malu rasanya diri kita jika disandingkan dengan figur Sy. Ali bin Abi Thalib, belum lagi dengan figur Rasulullah SAW, apalagi saat kita akan menghadap Allah. Mengapa demikian ?

Jujur saja kita katakan, semakin dekat datangnya lebaran, yang hanya selangkah lagi akan kita raih Hari Raya Idul Fitri itu, yaa esok hari..., bukannya kita menangis seperti Sy. Ali bin Abi Thalib sebagaimana tertera dalam riwayat di atas. Namun yang ada pada diri kita justru sebaliknya :

Hati kita terasa berbunga-bunga karena telah datang Hari raya Idul Fitri. Kita katakan, selamat datang Hari Kemenangan, selamat berjumpa Hari Lebaran, selamat bertemu Hari Kegembiraan, dan seterusnya.

Hal itu karena kita sudah merasa mampu berpuasa dengan benar, tentunya menurut standar kwalitas puasa kita. Kita sudah merasa banyak beramal shaleh dengan beribadah di bulan Ramadlan ini, sehingga kita sudah merasa mampu dalam mengumpulkan banyak amal kebaikan sebagai bekal menuju kampung akhirat.

Rasanya kita ini lebih mencintai dunia hingga lebih senang berbelanja demi memenuhi kebutuhan lebaran. Kita juga sudah merencanakan acara-acara happy bersama keluarga, handai taulan, karib kerabat, dan mengatur bagaimana caranya memeriahkan Hari Raya Idul Fitri dengan penuh keceriaan, dengan penuh kegembiraan, dengan penuh kemeriahan, semuanya dengan dalih sebagai ajang silaturrahim keluarga.

Hingga banyak di antara kita yang rela jauh-jauh mudik di saat jalanan sedang macet, rela menunggu antrian panjang, rela membeli tiket dengan harga melambung, bahkan terkadang rela melupakan keselamatan jiwa hanya untuk menikmati ritual tahunan berkumpul bersama keluarga di hari lebaran yang selalu kita tunggu-tunggu kedatangannya.

Segala macam jenis makanan kita siapkan, segala macam jenis minuman juga kita hidangkan, yang penting kita dapat merasakan kegembiraan di hari kemenangan itu, yaa tentunya menurut persepsi kita.

Kita tidak peduli, apakah selama bulan Ramadlan ini puasa kita sudah sempurna sesuai aturan main yang ditentukan oleh syariat. Kita tidak peduli apakah shalat kita di bulan Ramadlan ini sudah sesuai dengan rukun dan syaratnya. Kita tidak peduli apakah zakat kita sudah memenuhi kriteria yang diajarkan oleh agama. Atau bahkan kita tidak peduli apakah kita belum atau sudah melakukan kewajiban-kewajiban itu ?

Yang penting rasanya, saat gema tabuh bertalu, takbir berkumandang, suasana riang membahana, baju baru bertumpuk di depan mata, kue lebaran bertebaran di meja-meja, lontong ketupat sudah ada di tempat, maka kita pun sudah siap dan tak mau ketinggalan berada dalam kerumunan itu.

Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu Akbar, laa ilaaha illallahu Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahilhamd.

Mudah-mudahan Allah mengampuni kita semuanya sekalipun dengan kwalitas keimanan kita yang pas-pasan bahkan cenderung kurang.

Minal A`dziin wal faiziin, kullu `aamin wa antum bikhair, selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawwal 1433 H / 2012 H, mohon maaf lahir dan batin. Semoga seluruh amal ibadah kita diterima dan seluruh dosa kita diampuni oleh Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.




sumber asli :

http://www.pejuangislam.com/main.php?prm=karya&var=detail&id=517